Pages

22 Des 2012

Penemuan Fosil-Fosil di Dunia

Penemuan Fosil di China



Fosil 155 juta tahun, "Xiaotingia" seukuran ayam yang baru ditemukan di Provinsi Liaoning China, menantang kepercayaan tradisional ilmuwan dalam evolusi burung.

Archaeopteryx, yang ditemukan 150 tahun lalu, diyakini menjadi penghubung dinosaurus dan burung.

Namun, dengan penemuan terbaru ini, Archaeoperyx mungkin tidak lebih dari dinosaurus berbulu, tidak seperti yang dulu diyakini ilmuwan sebagai burung pertama.

Fosil baru, Xiaotingia, dan Archaeoperyx, memiliki kemiripan yang luar biasa, dan keduanya lebih berhubungan dengan burung.

[Profesor Xing Xu, Paleontolog, Akademi Sains China]:
"Akhirnya kami menyimpulkan Archaeopteryx dan Xiaotingia zhengi dari keluarga yang sama, dan mereka seharusnya di bawah grup Deinonychosauria, bukan pada burung."

Archaeoperyx dulu dianggap sebagai hubungan evolusi yang hilang antara burung dan dinosaurus sejak ditemukan tahun 1861. Sekarang semua kembali menjadi misteri.


Penemuan Fosil Serangga Tertua di Dunia
 
Di Pegunungan Alpen Dolomite, timur laut Italia, ilmuwan telah menemukan serangga tertua yang terbungkus dalam tetesan getah karet. Serangga jenis arthropoda (hewan beruas) ini diperkirakan 100 tahun lebih tua dari yang pernah ditemukan sebelumnya.

Tetesan sepanjang 2-6 milimeter ini ditemukan oleh Eugenio Ragazzi dan Guido Roghi dari Univeritas Pandova, Italia. Dari tetesan tesebut, dua jenis spesies serangga baru ditemukan yaitu Triasacarus Fedelei dan Ampezzoa Triassica. Keduanya tampak seperti kutu, mempunyai bentuk tubuh beruas, cakar dan bulu-bulu halus.

Triascarus dan Ampezzoa mempunyai habitat di tanaman. 256 Fosil Serangga Berusia 230 Juta Tahun Terbungkus Getah Karet Hasil mikroskop dengan pembesaran sebanyak 1000 kali.

Temuan ini diterbitkan dalam Proceeding National Academy of Sciences, jurnal ilmiah Amerika yang telah ada sejak tahun 1914. Penemuan ini membuka jalan bagi pemahaman yang lebih baik dari evolusi serangga di dunia.
Triasacarus Fedelei (kanan), Ampezzoa Triassica (kiri).

Getah karet (amber) merupakan alat alamiah yang mempunyai peran penting bagi ahli paleontologi, karena kemampuannya mengawetkan organisme baik hewan dan tumbuhan secara akurat, serta mampu bertahan selama jutaan tahun.

Triascarus dan Ampezzoa hidup pada periode Triassic, sekitar 251 hingga 199 juta tahun lalu.

0 komentar:

Posting Komentar